Reader Comments

 

by Abu Ubaidillah (2021-01-23)


Sebagai anggota Gereja pada usia dini, Gereja Pemuda harus memainkan peran aktif untuk melayani Tuhan. Meskipun mereka masih muda, mereka dapat dilatih oleh Gereja untuk mulai mempertahankan tanggung jawab, misalnya:

A. Sajikan dalam layanan Gereja.
Pelatihan muda dapat berpartisipasi dalam layanan gereja, terlibat sebagai pemutar musik, petugas kolekte, operator LCD, para penyanyi / pemimpin lagu Gereja.
Selain itu, kaum muda / saya juga dapat berpartisipasi sebagai guru atau pengajaran anak-anak di sekolah Minggu. Dia juga membantu beasiswa yang diadakan di rumah-rumah Gereja.

Ini juga dilakukan di Gereja Menteng VII GPKB di Medan. Wade terlibat dalam layanan, dalam doa syafaat, pengumpulan, penyanyi, musik Gereja, bahkan pada pertemuan jemaat diundang untuk memberikan ide dan masukan yang bermanfaat bagi gereja dan berpartisipasi dalam Pengambilan keputusan untuk lift Sidi itu. Tapi, sayangnya, meskipun dia telah diberi kesempatan bagi kaum muda jarang mereka menggunakannya.

B. Menjadi agen kerapu dari Kristus yang sedang tumbuh.
Pemuda yang telah dipupuk akan menghasilkan pemuda dengan iman orang dewasa. Orang dewasa rohani tidak hanya dapat tumbuh dan terlibat dalam tugas layanan gereja, tetapi juga bisa menjadi agen pendorong untuk pertumbuhan tubuh Kristus secara umum.

Mereka dapat diberikan tempat untuk berpartisipasi dalam kontribusi untuk pengembangan Gereja, misalnya, untuk diundang ke pertemuan Gereja. Ide-ide baik dari kaum muda dapat menjadi bagian dari kemajuan Gereja.

Perlu dicatat bahwa usia termuda pelatihan, lebih cepat, persiapan Gereja untuk menghasilkan anggota jemaat yang ditemukan di dalam Kristus. Gereja harus menyediakan waktu, dana, dan perhatian pada bimbingan iman kaum muda. Jika gereja tidak memberi Anda tempat bagi kaum muda untuk tumbuh dan berperan, tidak mengherankan jika jumlah anak muda di gereja akan berkurang.

C. Menjadi penerus masa depan Gereja.
Dikatakan bahwa remaja adalah periode emas dan akan diisi dengan berbagai kegiatan untuk memenuhi masa depan ayat alkitab tentang patah hati. Jika gereja tidak memenangkan mereka dalam waktu keemasan ini, gereja akan kehilangan kesempatan untuk mempromosikan remaja untuk menjadi pemimpin masa depan Gereja.

Meskipun tidak semua remaja / pemuda akan menjadi pemimpin, jika mereka didorong dengan baik, mereka dapat menjadi orang-orang muda yang berpotensi mempengaruhi gereja, terutama model yang harus diikuti untuk anak muda muda dan lebih sedikit.

Mereka akan menjadi anggota gereja yang baik dan akan berperan dalam komunitas sebagai saksi Kristus. Jika regenerasi kepemimpinan Gereja bekerja dengan baik, pada saat-saat ini, kualitas kepemimpinan pemuda dapat dilihat melalui partisipasinya mengarah ke Komisi Pemuda dan Gereja Pemuda.

Gereja dapat memalsukan mereka dengan memberi kepercayaan pada layanan sekolah dalam seminggu dan kegiatan gereja lainnya yang melibatkan kaum muda. Melalui pelatihan iman remaja yang baik, gereja telah menyiapkan masa depan yang cerah. Ditanya sebagaimana tertulis dalam Amsal 22: 6. "Orang-orang muda dari Didiklah menurut jalan yang pantas dituntutnya, di usia tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan."

Dalam konteks bangsa, peran dan tanggung jawab orang-orang muda Kristen sangat besar. Orang-orang Kristen muda harus berani menempatkan diri mereka di garis depan dalam realisasi perdamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran dan demokrasi di Indonesia, berdasarkan cinta. Ini akan menunjukkan bagaimana orang-orang Kristen muda relevan dengan iman mereka di tengah-tengah kehidupan dunia.

Oleh karena itu, konsep persekutuan dan nasionalisme adalah dua hal terkait, dan dua hal ini seharusnya dimiliki oleh individu-individu remaja Kristen untuk mengimplementasikan iman Kristen pada pertengahan kehidupan bangsa Indonesia, orang-orang muda harus meningkat Ketekunan demi kejujuran, pertajam potensi milik, dan menyalurkan kreativitas yang mengarah pada pengembangan bangsa Indonesia.



Critical Literacy: Theories and Practices is a non-commercial initiative committed to the ethical dissemination of academic research and educational thinking. CLTP acknowledges the thoughtful dedication of authors, editors and reviewers to develop and promote this open journal initiative. The journal receives copy-editing sponsorship from the Faculty of Education at the University of Oulu, Finland. CLTP has previously received  copy editing support from the Centre for the Study of Social and Global Justice at the University of Nottingham, UK.